Setiap detik adalah makna, setiap masa adalah rasa, sulit membayangkan bahwa manusia tidaklah istimewa, perjalanan kita, dalam arus debu aksara - Dimas Abdirama
Sunday, July 10, 2005
Sekeping Cahaya Perak
Rerumputan itu bergemerisik
Dalam pekatnya gelap
Menggigil menjepit setiap tubuh
Dan basuhan air suci itu
Serta uap yang terhembus dari tiap mulut
Saat ketika jiwa belum seutuhnya terkumpul
Saat ketika ruh begitu lunak untuk ditembus
Saat ketika air mata siap meleleh
Saat berseru wahai adzan subuh di langit bumi
Dan kau sekeping cahaya perakku
Larut dalam pelukan dan tangis
Di atas pundakku
Berlin 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment