Thursday, July 14, 2005

Lintas: Magdeburg Gedubrak

Prolog: Waktu gue masih kursus bahasa Jerman di Jakarta dulu, guru gue, Herr Dedy memberikan sebuah joke: Apa nama kota di Jerman yang sakit sampai memar? jawabnya: Magdeburg. Kenapa? Karena Magdeburg itu identik dengan bunyi orang jatuh..'magdeburg,,gedubrakk,,magedegbaggedebug,,gubragg'

Magdeburg adalah ibukota negara bagian Sachsen-Anhalt yang termasuk dalam wilayah DDR alias Jerman Timur di kala Jerman belum bersatu dulu. Kota ini populer dengan sebutan Elbestadt, karena memang sungai Elbe membelah dengan indah kota ini. Kota dengan luas 201 kilometer persegi ini dihuni oleh 226.610 orang yang 8.103 di antaranya adalah Ausländer (orang asing).

Kota ini sempat masuk dalam jajaran kategori lulus seleksi calon kota masa depan Dimas Abdirama, sebelum akhirnya gue gugurkan. Rencananya, gue mau mendaftar jurusan Europa Studie (Studi Eropa) di Otto-von-Guericke Universität Magdeburg. Namun karena gue udah ngirim e-mail ke Studienberatung jurusan itu untuk bertanya hal-hal yang bersangkutan dengan jurusan tersebut - namun hampa gue temukan balasan e-mail di mailbox gue - maka gue nyatakan kota Magdeburg tidak bon á fide! hehehe... kalo gue ngomong gini pasti ada seseorang yang marah... peace yah om!... nggak juga sih, gue nggak milih Magdeburg karena Universitasnya sudah kena ASSIST, dari pada gue mesti bayar ASSIST 50 Euro... mendingan nggak usah ngelamar ke sana kan? lagi pula, kayaknya kotanya nggak nyaman deh... terlalu gersang githu lho... (untuk para magdeburger, peace... peace...)

Hampir dua minggu yang lalu, kami (gue dan 4 orang yang lain yaitu Om Je, Hima, Sultan dan Wira) mengunjungi kota ini. Tepat 1200 tahun umur kota itu ketika kami pergi ke sana. Maksud kunjungan kami ke sana sih adalah untuk nemenin Om Je yang sudah rindu dengan kota masa studi masterannya. Selain itu untuk survey awal, di mana kita akan melihat-lihat Uni dan FH di kota itu plus sedikit berkeliling. Kalau Wira, ia ingin mengikuti pengajian mingguan di sana. Dan ada lagi nih yang juga penting, dikabarkan dalam ulang tahunnya yang ke 1200, pemerintah Magdeburg akan melepas 1200 ekor angsa ke sungai Elbe.



Sungai Elbe di Kota Magdeburg, tempat 1200 ekor angsa mendapat kebebasan


Wah, sebuah obyek pariwisata yang menarik nih... kapan lagi bisa melihat 1200 ekor angsa berenang-renang di sungai. Gue juga sampai terkagum-kagum, kok bisa yah orang nangkep 1200 ekor angsa... banyak bener... nggak repot tuh nangkepnya. Berikut gue tampilkan cuplikan kata-kata OJ (nama asli sengaja gue samarkan) yang persuasif, cerdas, dan provokatif: "Dimas, nanti hari sabtu ikut ke Magdeburg yah. Ada pelepasan 1200 ekor angsa ke sungai Elbe dalam hari ulang tahun kota Magdeburg yang ke-1200. Sekalian kita lihat-lihat Uni dan FH di sana. Katanya Dimas mau ngelamar juga ke sana" (peace OJ!!)

Sesampainya di Magdeburg, kami menanti acara pelepasan tersebut. Namun saudara-saudara, kami kecewa, ternyata bukan angsa sungguhan yang dilepas ke sungai Elbe, melainkan bebek mainan anak-anak yang biasa di kamar mandi!!! Pantesan jumlahnya sampai 1200!!



Inilah yang dilepas di sungai Elbe!


Itulah secuplik rubrik Lintas dari kota Magdeburg. Akhir pekan ini, insya Allah gue bakal ke Magdeburg lagi (cinta amat sih sama Magdeburg sampai mau dikunjungin lagi segala) hehehehe... tapi yang ini kayaknya bakal seru deh. Karena di sana bakal ada Rihlah yang akan mengambil tempat-tempat yang indah dong. Tunggu saja postingan gue berikutnya yang akan mengupas tentang Rihlah di kota itu.

Prolog: Berlin tetep.. is the best!

No comments: