Saturday, March 17, 2007

Kisah Para Pendoa

Kategori: Artikel

Artikel ini saya persembahkan khusus untuk para pendoa, yang telah mendoakan saya pada hari kelahiranku yang ke-21 kemarin.

Rasulullah SAW sebagai satu-satunya teladan dan panutan kita, tidak pernah sekalipun "merayakan" hari ulang tahunnya. Dan memang ulang tahun bukan sesuatu yang untuk dirayakan. Lebih dari itu, ada berbagai hal yang sebenarnya bisa ditemukan di dalamnya.

Saya melihat hari ulang tahun merupakan sebuah substansi eksistensi dari seseorang. Bahwa seseorang memiliki satu hari - dari 365 hari yang ada dalam setahun. Sehingga hari ulang tahun merupakan sesuatu yang pribadi, sesuatu yang menggambarkan kepemilikan diri.

Maka tak heran, betapa senangnya seseorang jika ada orang lain yang mengingat hari ulang tahunnya. Karena hal itu dapat diterjemahkan menjadi sebuah penempatan spesial orang tersebut di mata orang yang mengingatnya.

***

Ada sesuatu yang menarik dari ulang tahun saya yang ke-21 kemarin, yaitu sampainya tilawah Qur'an saya tepat pada surat Ar-Rahman. Saya tidak melihat ini sebagai sebuah kebetulan, namun lebih sebagai sebuah peringatan.

Maka nikmat Tuhanmu manakan yang kamu dustakan.

Nikmat - sadar atau tidak, setiap detik kita saat ini merupakan nikmat. Setiap hembusan nafas adalah nikmat, setiap aliran darah adalah nikmat, setiap degup jantung juga adalah nikmat. Allah maha pemberi nikmat, yang tidak akan sedikitpun mengurangi kekayaan-Nya jika sebanyak-banyak nikmat-Nya diberikan kepada seluruh jin dan manusia.

Nikmat itu sejalan dengan amanah. Maka seiring bertambahnya nikmat, maka bertambah pula beban amanah kita. Logikanya mudah, seseorang yang diberi nikmat rejeki kekayaan misalnya, maka dia memiliki amanah untuk peduli dengan kesejahteraan orang lain di kanan dan kirinya. Berbeda dengan orang yang kurang memiliki kekayaan, maka tidak ada amanah baginya untuk menjamin kesejahteraan orang disekelilingnya.

Contoh lain, seorang mahasiswa yang diberikan kesempatan berkuliah di luar negeri, di mana fasilitas dan hal-hal kelengkapan lainnya sangat mendukung, tentu memiliki amanah yang lebih besar kepada bangsa dibanding dengan orang lain yang mungkin tidak berkuliah. Maka nikmat memang sejalan dengan amanah, dan nikmat harus dibalas dengan syukur, sehingga bersungguh-sungguh dalam menjalankan amanah yang terlahir dari nikmat tersebut pada hakikatnya adalah bersyukur dengan amal dan perbuatan.

Ketika usia bertambah, coba renungkan, betapa banyak nikmat-nikmat yang telah dirasakan? Maka, bertambahnya umur harus juga dilihat sebagai bertambahnya amanah.

***

Kepada para pendoa, saya mengucapkan terima kasih atas segala lantunan doa yang telah diberikan. Semoga keberkahan menyertai kita semua, menyertai usia yang telah lewat, dan usia yang akan dilewati. Dan semoga kita selalu diberi perlindungan dan kemudahan dalam memikul pundi-pundi amanah yang semakin banyak.