Tuesday, December 15, 2009

Doakan Saya Menggantikan Bapak Nanti!

Persis di tengah kota Berlin.

Brandenburger Tor berhias pantulan cahaya emas. Temperatur udara berada di bawah nol derajat.

Dengan pakaian batik, celana bahan hitam yang di bagian lututnya sudah memutih, sepatu pantoffel yang kurang nyaman, jaket hitam dan ransel, aku memasuki salah satu hotel termewah di kota ini, Adlon, tepat di hadapan Brandenburger Tor.

Setelah menyerahkan tas dan ransel, aku melihat sekitar, mencari toilet dan membiasakan diri. Sebelum dipersilahkan masuk ke ballroom, aku menyempatkan diri duduk di café lobi hotel. Sekadar duduk, tidak memesan apapun, karena aku tahu secangkir teh berharga sama dengan lima kilo daging.

Beberapa tamu undangan yang lain mulai berdatangan, berpakaian bagus-bagus. Sebelum masuk ke ballroom, aku datangi lagi toilet di seberang yang lain, mencoba sabun mewah dan lotion kulit yang disediakan di sana.

Tamu undangan dan aku dipersilahkan masuk.

Aku berada di meja nomor empat. Beberapa pelayan berpakaian jas dan dasi kupu-kupu mulai bertugas melayaniku. Ditariknya kursi, diselempangkan serbet berwarna pastel di pangkuanku. Dua buah lilin putih dinyalakan, tangan mereka menuangkan air putih dengan cekatan.



Tak lama SBY datang ke tempat acara, duduk di meja nomor satu. Beberapa pejabat lain mulai menempati mejanya masing-masing. Tersebar.

Sebelumnya di lobi, aku sempat bertemu Menlu Marty Natalegawa. Aku termasuk salah satu pengagumnya, namun tak sempat aku melayangkan sapa kepadanya.

Tiba-tiba pejabat yang kebagian satu meja denganku adalah Pak Menlu. Dan dimulailah percakapan-percakapan kami. Aku memperkenalkan diri sebagai perwakilan dari Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia di Jerman, dan aktivitasku sebagai seorang mahasiswa bioteknologi kedokteran.

Di akhir acara, sebelum beliau meninggalkan ruangan, aku hampiri kembali ia. Ku jabat tangannya seraya berkata, "doakan saya menggantikan bapak nanti!"

Berlin, 15 Desember 2009.

8 comments:

Ummu Hudzaifah said...

I wonder what's his answer :)

Dimas Abdirama said...

he was just shocked for a little while (knowing, well, there is an anak bau kencur here wants to be in my position??) but then we supported me to do my best, esp. in my study :-)

Dimas Abdirama said...

he supported maksudnya*

catatan pianissimo said...

Amiin...

Nurry Maulida Raraswati said...

Aamiin...

Tulus Ciptadi said...

kak dimas
akhirnya blocnya di update lagi
dan akhirnya saya berani komen hehe

I wonderin kalo misalnya kalimat "doakan saya menggantikan bapak nanti" ditujukan justru buat si SBY nya :)

Rizqi Amalia said...

saya suka blognya :)

Dimas Abdirama said...

Ammin, terima kasih yah teman-teman atas doanya..

Tulus, selamat datang kembali di blog saya, saya juga senang berkunjung ke situsnya Tulus..

Kiki, salam kenal.