Setiap detik adalah makna, setiap masa adalah rasa, sulit membayangkan bahwa manusia tidaklah istimewa, perjalanan kita, dalam arus debu aksara - Dimas Abdirama
Aku mengerti akan perasaanmu ketika kau memandang langit itu sambil menghela napas panjang... setelah itu kau berkata padaku, "Jika kau melihat bulan malam ini sampaikan salamku padanya!" dan ingatkah kau akan jawabanku dulu? "Dan jika kau melihat bintang malam ini jangan lupa sampaikan salamku" Kita berpisah dengan senyum terkembang, walau mata kita menerawang
Aku teringat kau saat melihat mata hari terbit pagi ini kau yang dengan mata takjub berdiri di atas loteng sambil berdzikir memandangi matahari terbit. Apakah kau ingat saat ku katakan bahwa tidak ada hal yang benar-benar sederhana di dunia ini? Sungguh... aku mengetahuinya darimu, percayakah? dari caramu memejamkan mata ketika merasakan hembusan angin dari kesukaanmu pada suara berisik kertas, derap langkah, dan percik air dari kegemaranmu bergumam dan bersenandung ringan dari senyummu yang tak pernah pudar dari caramu menyembunyikan perasaanmu kala sedih, marah, takut dari kerapuhanmu dibalik baju besi yang selalu kau pakai
Tidakkah kau pikir aku memperhatikan semua itu? Pernahkah kau merasakan seseorang memperhatikanmu dari depan, samping, belakang? Mengamatimu dengan seksama dengan hati bergejolak penuh desir aneh tidakkah kau rasakan getarannya?
mungkin kau tidak pernah tahu dan tidak akan pernah tahu bahwa aku mengetahui dirimu lebih dari yang diketahui semua orang lebih dari yang kau ingin orang lain tahu lebih dari yang kau tahu...
dan akupun tak akan memberitahumu bahwa setiap kali angin berhembus, kulayangkan senyum untukmu...
4 comments:
Ditunggu coming soon nya, judulnya eye-catching...btw karena picnya keren jadi ku import ke comp. gpp kan? thx b4!
I made a poem inspired by this pic
Siluet di Kala Fajar
Aku mengerti akan perasaanmu ketika kau memandang langit itu sambil menghela napas panjang...
setelah itu kau berkata padaku, "Jika kau melihat bulan malam ini sampaikan salamku padanya!"
dan ingatkah kau akan jawabanku dulu?
"Dan jika kau melihat bintang malam ini jangan lupa sampaikan salamku"
Kita berpisah dengan senyum terkembang, walau mata kita menerawang
Aku teringat kau saat melihat mata hari terbit pagi ini
kau yang dengan mata takjub berdiri di atas loteng sambil berdzikir memandangi matahari terbit.
Apakah kau ingat saat ku katakan bahwa tidak ada hal yang benar-benar sederhana di dunia ini?
Sungguh... aku mengetahuinya darimu, percayakah?
dari caramu memejamkan mata ketika merasakan hembusan angin
dari kesukaanmu pada suara berisik kertas, derap langkah, dan percik air
dari kegemaranmu bergumam dan bersenandung ringan
dari senyummu yang tak pernah pudar
dari caramu menyembunyikan perasaanmu kala sedih, marah, takut
dari kerapuhanmu dibalik baju besi yang selalu kau pakai
Tidakkah kau pikir aku memperhatikan semua itu?
Pernahkah kau merasakan seseorang memperhatikanmu dari depan, samping, belakang?
Mengamatimu dengan seksama dengan hati bergejolak penuh desir aneh
tidakkah kau rasakan getarannya?
mungkin kau tidak pernah tahu dan tidak akan pernah tahu
bahwa aku mengetahui dirimu lebih dari yang diketahui semua orang
lebih dari yang kau ingin orang lain tahu
lebih dari yang kau tahu...
dan akupun tak akan memberitahumu
bahwa setiap kali angin berhembus, kulayangkan senyum untukmu...
What a beautiful poem... :-)
well dimmy...kelihatannya dikau masih punya kulit untuk dikupas
Post a Comment