Story telling tentang perjalanan pulang saya dari Jakarta menuju Berlin.
Pesawat saya berangkat pukul 18:05 dari Soekarno-Hatta, kami berangkat dari rumah pukul 15:00, dan dengan kecepatan menyupir papa yang bagaikan kilat, jarak Duren Sawit ke Cengkareng hanya ditempuh dalam waktu 30 menit. Sampailah saya di bandara pukul 15:30 dan segera check in. Hari itu saya mengenakan sebuah kaos lengan pendek dan jeans. Bawaan saya hanya sebuah tas dorong kecil yang isinya juga tidak penuh karena alhamdulillah bagasi saya memuat banyak.
Mama bertanya, "mas, kamu nggak pakai jaket?"
Saya pun menjawab, "cuma bawa cardigan ma, kan di Doha panas. Di Berlin juga masih musim panas."
"Terus cardigannya mana?" tanya mama kembali.
"Ini di tas ma. Nanti aja dipakainya kalau kedinginan."
Tak lama kami segera berpisah karena mereka akan langsung melanjutkan perjalanan ke Bandung. Sebelumnya saya bertemu dengan Hasbi, juga seorang mahasiswa Indonesia di Jerman yang ternyata juga akan kembali ke Jerman sebentar lagi. Namun Hasbi tidak satu pesawat dengan saya. Dia baru akan berangkat pukul 01:00 lewat tengah malam. Batin saya, wah, menunggu keberangkatannya masih akan lama sekali. Tapi sepertinya dia akan sampai lebih dulu di Jerman daripada saya karena saya mesti transit di Doha selama 16 jam.